Cilok Lembut Anti Membal



Sejujurnya saya tidak familiar dengan cilok dan sebangsanya, cimol, cireng, dan ci ci yang lainnya. Walaupun saya pernah menetap di Bandung kurang lebih 8bulanan, tapi rasanya cuma 1x saya pernah jajan cireng di abang gorengan pinggir jalan kampus ITB. Itupun karena penasaran dengan rasanya. Dan kesan pertama saya akan cireng tidaklah begitu menggoda. Bagi saya saat itu rasanya termasuk aneh karena sangat alot sekali, apalagi kalo sudah dingin.
Rasa2nya sangat tidak mungkin gigi saya mampu untuk bekerja sedemikian keras untuk menghancurkan potongan2 cireng tersebut. Hehehe..

Di Ncl ini saya bertemu dengan salah seorang teman yang berasal dari Bandung. Lalu pada suatu hari saat kami ngumpul2 dirumahnya, beliau menyajikan cilok yang dimakan seperti bakso, lengkap dengan kuah dan mie putihnya. Ntah karena rasa kangen atau memang ciloknya enak, saya mulai tertarik pada jajanan yg satu ini, walaupun belum ada keinginan untuk membuat sendiri dirumah. Lalu pada lain kesempatan selesai liqo mingguan dirumah saya, ada ide dari ibu2 yang lain untuk membuat cilok selagi menunggu jam anak2 pulang sekolah (kebetulan rumah saya dekat dengan sekolah). Saat itu cilok yang sudah matang dimasak seperti balado. Naah, itulah moment jatuh cinta saya pada cilok.



Sejak saat itu saya mulai mencoba membuat cilok sendiri dirumah. Sudah beberapa resep yang saya coba. Namun semua resep hasilnya hanya enak saat cilok masih fresh. Jika sudah dingin, cilok biasanya akan keras dan tidak senikmat saat baru dimasak. Hingga pada suatu ketika saya ketemu blognya mba Endang JTT yang ada resep ciloknya, bisa dilihat disini. Karena cara pembuatannya berbeda akhirnya saya mencoba membuatnya. Dan benar ternyata. Ciloknya enak dan tetap empuk walaupun sudah semalaman. Sejak saat itu saya pun tak pernah berpaling ke lain hati. Cilok resepnya mba Endang ini memang top markotop. Tapi saya sedikit cheating sih di resep ini. Resep aslinya menggunakan kaldu alami. Berhubung saya tidak punya (baca: malas untuk bikinnya) kaldu buatan sendiri, jadi saya pilih jalan pintas untuk menggunakan sedikit kaldu sisa ungkepan ayam dan ditambah dengan kaldu blok. 

Anyway, ini resep cilok dari mba Endang JTT;

Bahan:
250ml kaldu sapi (saya pakai air biasa + sisa ungkepan ayam + kaldu blok)
2-3 sdt garam
4 siung bawang putih dihaluskan (saya pakai 2 sdt garlic powder)
1 1/2 sdt merica bubuk (saya pakai black pepper, karena cuma punya itu..hehe)
125gr terigu
2 butir telur
200gr tapioka
3batang daun bawang rajang halus
Air untuk merebus

Cara:
1. Didalam panci, panaskan air kaldu, garam, bawang putih dan merica hingga mendidih, lalu masukkan terigu. Aduk cepat dan masak hingga adonan menggumpal, aduk sebentar. Lalu pindahkan dalam wadah. Biarkan sampai hangat (tapi tidak sampai dingin karena akan susah mencampur bahan lainnya)
2. Setelah tidak terlalu panas lagi, masukkan telur sambil diaduk cepat agar telur tidak matang. Lalu masukkan daun bawang dan tapioka. Aduk rata (menggunakan tangan lebih afdhol, tapi pastikan adonan tidak terlalu panas lagi).
3. Siapkan air rebusan cilok. Lalu bulat2an. Adonan memang sedikit lengket, tapi jangan buru2 menambahkan terigu atau tapioka. baluri telapak tangan dengan sedikit tapioka, lalu ambil sejumput adonan, bulat2kan. Lakukan sampai adonan habis. 
4. Rebus adonan di air mendidih hingga cilok mengapung. Biarkan cilok mengapung sebentar. Lalu angkat.

Cilok bisa disajikan dengan saos sesuai selera. Jalan pintasnya ya menggunakan sambal kacang/sambal gado2 instant yang tinggal diseduh dengan air panas. Tapi kalau mau membuat sendiri juga boleh. 

Resep kuah kacang ala saya:
75 gr kacang tanah yg telah digoreng dan dihaluskan (saya biasanya pakai mixed roasted nuts)
2 siung bawang putih
1-2 sdm gula merah
Cabe merah sesuai selera (saya sering menggunakan cabe bubuk)
Sedikit air panas untuk mengencerkan saos

Cara:
Haluskan semua bahan, Lalu beri sedikit air panas hingga konsistensi yang diinginkan.

Btw, saya suka bikin ini di double resepnya. Sebagian saya nikmati dengan kuah kacang, sebagian lagi saya simpan untuk digoreng keesokan harinya. 



Ayooo, kita nge-cilok... Selamat mencoba.. ^^
Previous
Next Post »