Membuat croissant sendiri dirumah saya akui memang bukanlah pekerjaan yang gampang. Bukan karena bahan-bahan untuk membuatnya, atau pun membutuhkan teknik khusus, hanya saja membuat croissant ini membutuhkan kesabaran yang ekstra. Proses pembuatannya sendiri dari tahap awal sampai akhir membutuhkan waktu minimal 2 hari. Mulai dari membuat adonan rotinya, lalu didiamkan di lemari es semalaman, belum lagi proses menggiling dan menyimpang adonan sebanyak 3x. Tapi bagi saya pribadi ada kepuasan tersendiri saat proses pembuatan croissant ini. Capek memang, tapi setelah melihat dan merasakan hasil akhirnya rasa capek itu sedikit berkurang. Apalagi si buyung ternyata suka sekali dengan roti ini.
Adonan croissant ini berbeda dengan adonan puff pastry. Adonan croissant menggunakan ragi dalam proses pembuatannya, sementara adonan puff pastry tidak, walaupun tahap pembuatannya sama. Menurut referensi yang saya baca, lama waktu untuk mengistirahatkan adonan croissant ini mempengaruhi rasanya. Semakin lama proses istirahatnya (semalaman), semakin enak rasa croissant nantinya. Adonan ini nantinya juga bisa dijadikan filled croissant yang bisa diisi dengan berbagai macam pilihan, coklat, keju, peanut butter, dsb sesuai selera.
Untuk resep dasarnya saya menggunakan resep dari laura vitale yang bisa dilihat disini. Tapi seperti biasa bagi yang tidak mau repot loncat sana sini saya copas resepnya disini.
Bahan:
1 1/4 cup susu cair
1/4 cup gula pasir
1 1/2 sdt garam
1 bungkus ragi
2 sdm mentega/margarin
4 cup terigu serba guna
250 gr mentega (pilih yang wangi seperti anchor)
Cara:
1. Panaskan susu cair hingga suam kuku. Masukkan 1 sdm gula pasir dan ragi. Aduk sebentar. Biarkan hingga ragi aktif atau sampai permukaannya berbusa (biasanya sekitar 5-10 menit).
2. Campur sisa gula pasir, garam, dan campuran susu. Masukkan terigu sedikit demi sedikit (mulai dari 2 cup terlebih dahulu)sampai adonan bisa diuleni atau tidak terlalu basah lagi dan adonan sudah bisa menggumpal menjadi satu. Lalu masukkan 2 sdm mentega. Aduk rata.
3. Taburi meja kerja dengan terigu, lalu uleni adonan hingga kalis. Tambahkan terigu sedikit demi sedikit agar adonan tidak terlalu lengket. Jangan terlalu banyak memberi tambahan terigu agar adonan tidak terlalu keras.
4. Setelah adonan kalis, bulatkan, pipihkan, dan taruh dalam wadah. Lalu tutup dengan wrap atau kain bersih. Masukkan kedalam lemari es. Biarkan semalaman.
5. Sementara itu, potong-potong 250 butter, susun diatas baking paper. Lalu tutup dengan baking paper lagi dibagian atasnya. Gilas butter hingga berbentuk segi empat sama sisi. Simpan dalam lemari es.
6. Keesokan harinya, gilas adonan hingga berbentuk segi empat yang lebih besar dari ukuran butter. Lalu taruh butter ditengah-tengah adonan. Setiap bagian sudut butter berada sejajar dengan bagian sisi adonan. Lalu tarik keempat sisi adonan hingga menutupi semua bagian butter. Setelah itu giling adonan memanjang hingga berukuran 50x25cm. Taburi meja kerja dan permukaan adonan dengan terigu agar tidak lengket saat digiling.
7. Setelah itu, lipat 3 adonan (lihat gambar 1) lalu taruh dalam wadah, tutup dengan kain, kemudian masukkan dalam lemari es selama minimal 30 menit.
8. Keluarkan adonan, giling memanjang kembali seukuran 50x25cm seperti diawal tadi. Lipat 3 kembali, dan simpan kembali didalam lemari es. Lakukan hal ini sebanyak 2 kali lagi. Lalu simpan adonan dalam lemari es semalaman.
9. keesokan harinya adonan sudah gendut. Sampai tahap ini adonan sudah bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Bila ingin membuat cronut, giling adonan sesuai ketebalan yang diinginkan. Bila ingin membuat croissant atau ingin disimpan di freezer sebaikany: potong 2 adonan agar memudahkan proses penggilingan yang terakhir (gambar 2). Giling masing2 bagian seukuran 50x25cm lagi. Bila ingin disimpan, lapisi adonan dengan baking paper, lalu masukkan kedalam feezer.
10. Bila ingin membuat croissant, potong-potong adonan yang telah digilas tipis seperti gambar 3.
11. Sebelum dipanggang, simpan adonan untuk proofing didalam ruangan hingga gendut atau jika ingin hasilnya lebih enak, biarkan croissant proofing didalam lemari es semalaman. Sebelum dipanggang, oles permukaan croissant dengan kocokan telur dan sedikit air atau susu.
12. Panggang croissant didalam oven dengan suhu 200 derajat C selama 10-15 menit, lalu turunkan suhu oven menjadi 180 derajat C. Panggang lagi sekitar 20 menit atau hingga berwarna kecoklatan. Keluarkan, croissant siap dinikmati.
Butuh kesabaran untuk membuatnya, karena semua tahapannya tidak ada yang bisa diburu. Menurut referensi yang saya baca, lama waktu untuk mengistirahatkan adonan croissant ini mempengaruhi rasanya. Semakin lama proses istirahatnya (semalaman), semakin enak rasa croissant nantinya. Jadi bila sedang ada waktu luang dan ingin membuat sesuatu yang "menantang", tak ada salahnya untuk mencoba mempraktekkan homemade croissant ini dirumah. Dijamin semua pasti suka..
Untuk resep dasarnya saya menggunakan resep dari laura vitale yang bisa dilihat disini. Tapi seperti biasa bagi yang tidak mau repot loncat sana sini saya copas resepnya disini.
Bahan:
1 1/4 cup susu cair
1/4 cup gula pasir
1 1/2 sdt garam
1 bungkus ragi
2 sdm mentega/margarin
4 cup terigu serba guna
250 gr mentega (pilih yang wangi seperti anchor)
Cara:
1. Panaskan susu cair hingga suam kuku. Masukkan 1 sdm gula pasir dan ragi. Aduk sebentar. Biarkan hingga ragi aktif atau sampai permukaannya berbusa (biasanya sekitar 5-10 menit).
2. Campur sisa gula pasir, garam, dan campuran susu. Masukkan terigu sedikit demi sedikit (mulai dari 2 cup terlebih dahulu)sampai adonan bisa diuleni atau tidak terlalu basah lagi dan adonan sudah bisa menggumpal menjadi satu. Lalu masukkan 2 sdm mentega. Aduk rata.
3. Taburi meja kerja dengan terigu, lalu uleni adonan hingga kalis. Tambahkan terigu sedikit demi sedikit agar adonan tidak terlalu lengket. Jangan terlalu banyak memberi tambahan terigu agar adonan tidak terlalu keras.
4. Setelah adonan kalis, bulatkan, pipihkan, dan taruh dalam wadah. Lalu tutup dengan wrap atau kain bersih. Masukkan kedalam lemari es. Biarkan semalaman.
5. Sementara itu, potong-potong 250 butter, susun diatas baking paper. Lalu tutup dengan baking paper lagi dibagian atasnya. Gilas butter hingga berbentuk segi empat sama sisi. Simpan dalam lemari es.
6. Keesokan harinya, gilas adonan hingga berbentuk segi empat yang lebih besar dari ukuran butter. Lalu taruh butter ditengah-tengah adonan. Setiap bagian sudut butter berada sejajar dengan bagian sisi adonan. Lalu tarik keempat sisi adonan hingga menutupi semua bagian butter. Setelah itu giling adonan memanjang hingga berukuran 50x25cm. Taburi meja kerja dan permukaan adonan dengan terigu agar tidak lengket saat digiling.
7. Setelah itu, lipat 3 adonan (lihat gambar 1) lalu taruh dalam wadah, tutup dengan kain, kemudian masukkan dalam lemari es selama minimal 30 menit.
8. Keluarkan adonan, giling memanjang kembali seukuran 50x25cm seperti diawal tadi. Lipat 3 kembali, dan simpan kembali didalam lemari es. Lakukan hal ini sebanyak 2 kali lagi. Lalu simpan adonan dalam lemari es semalaman.
9. keesokan harinya adonan sudah gendut. Sampai tahap ini adonan sudah bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Bila ingin membuat cronut, giling adonan sesuai ketebalan yang diinginkan. Bila ingin membuat croissant atau ingin disimpan di freezer sebaikany: potong 2 adonan agar memudahkan proses penggilingan yang terakhir (gambar 2). Giling masing2 bagian seukuran 50x25cm lagi. Bila ingin disimpan, lapisi adonan dengan baking paper, lalu masukkan kedalam feezer.
10. Bila ingin membuat croissant, potong-potong adonan yang telah digilas tipis seperti gambar 3.
11. Sebelum dipanggang, simpan adonan untuk proofing didalam ruangan hingga gendut atau jika ingin hasilnya lebih enak, biarkan croissant proofing didalam lemari es semalaman. Sebelum dipanggang, oles permukaan croissant dengan kocokan telur dan sedikit air atau susu.
12. Panggang croissant didalam oven dengan suhu 200 derajat C selama 10-15 menit, lalu turunkan suhu oven menjadi 180 derajat C. Panggang lagi sekitar 20 menit atau hingga berwarna kecoklatan. Keluarkan, croissant siap dinikmati.
Gambar 1. Proses giling-lipat-simpan, dilakukan minimal 3x |
Gambar 2. Hasil akhir setelah 3x proses giling-lipat-simpan yang telah didiamkan semalaman |
Gambar 3. Tahap akhir sebelum proses pemanggangan |
Butuh kesabaran untuk membuatnya, karena semua tahapannya tidak ada yang bisa diburu. Menurut referensi yang saya baca, lama waktu untuk mengistirahatkan adonan croissant ini mempengaruhi rasanya. Semakin lama proses istirahatnya (semalaman), semakin enak rasa croissant nantinya. Jadi bila sedang ada waktu luang dan ingin membuat sesuatu yang "menantang", tak ada salahnya untuk mencoba mempraktekkan homemade croissant ini dirumah. Dijamin semua pasti suka..
Selamat mencoba... ^^