Punya sisa chips/fries yang udah keras karena udah bermalam? eiits, jangan buru-buru dibuang ke tempat sampah...
Kebiasaan saya yang paling jelek adalah suka tidak menghabiskan chips kalau sudah dingin ataupun bermalam. Teksturnya yang keras membuat saya enggan untuk menyantapnya. Ujung-ujungnya ya bermuara ke tempat sampah. Syukurlah saya sangat jarang sekali jajan chips ini. Jadi adegan buang ke tempat sampahnya ya jaraaaaang sekali terjadi.
Cerita bermula dari perjalanan kami menuju London beberapa hari yang lalu. Sebagai bekal makan siang/sore dan bekal diperjalanan menuju pulang ke Newcastle saya membeli satu paket ayam dan chips/fries di salah satu fast food halal, namanya Chicken Cottage. Dalam paket itu terdapat 4 bag chips. Ntah kenapa, tak satu bag pun yang tersentuh. Hingga keesokan harinya saat telah sampai kembali kerumah pun bungkusan chips itu masih teronggok dengan rapi dimeja makan.
Alih-alih dibuang ke tempat sampah, saya terpikir untuk menggoreng kembali chips itu hingga benar-benar kering seperti kerupuk. Ternyata suamipun punya ide yang sama. Jadilah akhirnya chips itu saya goreng kembali menggunakan api kecil hingga benar-benar kering. Setelah matang dan ditiriskan sebentar, selagi masih panas chips saya taburi dengan sedikit garam dan merica hitam. Bisa ditambah cabe bubuk juga kalau mau agak pedas.
Hasilnya? hhmmm....enak sekali...renyah dan gurih.. Seperti kerupuk singkong yang sering dijual dipasar bukittinggi, tapi yang ini lebih renyah karena terbuat dari kentang. Dicocol pakai saos sambal, ditemani secangkir kopi panas sambil leyeh leyeh...alamak...kalo kata orang sini..."heaven...."...hihihi...
Selamat mencoba... ^^
note:
Salah satu perbedaan british english dan American English adalah di chips dan crisps. Kalau di US kentang goreng yang biasa ditemukan di fast food itu disebut dengan fries/french fries (bener kan ya? huehe..), di UK disebut dengan chips. Chips sendiri kalau di US adalah kerupuk kentang, sedangkan kalau di UK kerupuk kentang disebut dengan crisps.
Kebiasaan saya yang paling jelek adalah suka tidak menghabiskan chips kalau sudah dingin ataupun bermalam. Teksturnya yang keras membuat saya enggan untuk menyantapnya. Ujung-ujungnya ya bermuara ke tempat sampah. Syukurlah saya sangat jarang sekali jajan chips ini. Jadi adegan buang ke tempat sampahnya ya jaraaaaang sekali terjadi.
Cerita bermula dari perjalanan kami menuju London beberapa hari yang lalu. Sebagai bekal makan siang/sore dan bekal diperjalanan menuju pulang ke Newcastle saya membeli satu paket ayam dan chips/fries di salah satu fast food halal, namanya Chicken Cottage. Dalam paket itu terdapat 4 bag chips. Ntah kenapa, tak satu bag pun yang tersentuh. Hingga keesokan harinya saat telah sampai kembali kerumah pun bungkusan chips itu masih teronggok dengan rapi dimeja makan.
Alih-alih dibuang ke tempat sampah, saya terpikir untuk menggoreng kembali chips itu hingga benar-benar kering seperti kerupuk. Ternyata suamipun punya ide yang sama. Jadilah akhirnya chips itu saya goreng kembali menggunakan api kecil hingga benar-benar kering. Setelah matang dan ditiriskan sebentar, selagi masih panas chips saya taburi dengan sedikit garam dan merica hitam. Bisa ditambah cabe bubuk juga kalau mau agak pedas.
Hasilnya? hhmmm....enak sekali...renyah dan gurih.. Seperti kerupuk singkong yang sering dijual dipasar bukittinggi, tapi yang ini lebih renyah karena terbuat dari kentang. Dicocol pakai saos sambal, ditemani secangkir kopi panas sambil leyeh leyeh...alamak...kalo kata orang sini..."heaven...."...hihihi...
Selamat mencoba... ^^
note:
Salah satu perbedaan british english dan American English adalah di chips dan crisps. Kalau di US kentang goreng yang biasa ditemukan di fast food itu disebut dengan fries/french fries (bener kan ya? huehe..), di UK disebut dengan chips. Chips sendiri kalau di US adalah kerupuk kentang, sedangkan kalau di UK kerupuk kentang disebut dengan crisps.